Classroom Action Research
What is
classroom action research?
Classroom action
research begins with a question or questions about classroom experiences,
issues, or challenges. It is a reflective process which helps teachers to
explore and examine aspects of teaching and learning and to take action to
change and improve.
Who is it for?
Any teacher who:
• wants to
understand more about teaching and learning
• wants to
develop teaching skills and knowledge
• wants to take
action to improve student learning
What are the
benefits?
• provides a
framework for trying out different approaches and ideas
• helps develop
reflective practice
• enables
teachers to make choices and decisions about their teaching styles
• helps develop
confidence
• helps teachers
improve student learning
How to do
classroom action research
1 Reflect
Consider your
current classroom practice. Think about questions you have about teaching,
topics you are interested in, problem areas, or aspects of teaching/learning
you are unsure about. Make a list. From your list, decide what you would like
to research. To help you decide, think about why you want to do it. What are
the benefits to you and your learners? When you have decided, write a research
question.
2 Explore
Reflect on your
research question. Where can you find information to help you plan your
research? It may help you to discuss your question with colleagues. You may
need to consult published materials or the Internet for information and ideas.
Find out as much as you can about your question topic to help you plan how to
do the research.
3 Plan
Draw up an
action research plan which states your question, how and why you are going to
carry out the research. Things to think about: how long it will take? What tools
will you use in your research? How will you record your research? There are
different ways of doing research. It can be as simple as just writing down your
own reflections after each lesson or it could include questionnaires,
observations, audio recordings and so on.
4 Research
Carry out your
research using your chosen method. Some tools are:
• Peer
observation
• Teacher diary
• Learner
feedback
• Lesson
evaluation
• Recording
lessons
• Reflecting on
learners' work
• Surveys
Choose the
method which best suits your research question.
5 Analyze
This stage helps
you to make sense of the data you have collected in your research. It is a
process of reflecting on, organizing and reviewing your data to help you answer
your research question. What have you found out? What insights have you gained
from the research? What does your research show you?
6 Act
Reflect on your
results. Look at your teaching practice - what changes will you make?
Take action
based on what you found out from your research.
7 Review
When you have
implemented changes, it is important to review. How successful were the
changes? Do you need to take any follow-up action? Has your research indicated
other areas you could explore? In other words, you begin a new reflective
cycle.
Action
research plans
How to do an
action research plan
Once you have
written your research question, the next step is to plan how you will organize
your research to find the answer or answers to your question.
Why plan?
A good plan will
save you time and help to keep you focused. A plan provides a timeframe for
organizing your research and helps you to identify any resources you may need.
There are different ways of collecting data - the information you collect
during your research. Planning will help you to think through the direction of
your research, so that you can select the most appropriate tools for collecting
and analyzing your data.
Guidelines
Here are some
focusing questions to help you develop your plan:
• What is the
purpose of my research?
• Why do I want
to do the research? How is it going to benefit me? How is it going to benefit
my learners? How is it going to benefit the school? How will it help me to make
changes?
• How much time
will it take?
• How much time
do I need? Will I be able to do it in one week? Is it better to do it over a
term or even a whole school year?
• Who will be
involved?
• Will I ask my
colleagues to participate? Which classes will I involve? Will a whole class of
students be needed, or should I make selections? Do I need to involve parents?
• What resources
do I need?
• Is it easy to
access any publications I need to consult? Do I need a computer? Do I need any
space apart from my classroom?
• What is the
best method for finding answers?
• Will you ask a
colleague to observe you? Will you observe other colleagues? Will you conduct
questionnaires with your learners? Will I carry out interviews? Will I keep a
journal?
• When will the
research take place? Before lessons? During lessons? After lessons? All three?
• How will I
analyze my data?
• How will I
record, sort, organize and understand the data I collect? Will anyone be able
to assist me?
• What do I need
to find out before collecting data?
• How can you
develop your knowledge about your topic area to help you make your research
more focused? Can your colleagues provide any insights from their experiences?
Are there any books you could read which would provide you with background
information?
Pengertian
Dan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PTK atau action
research mulai berkembang sejak perang dunia ke dua, saat ini PTK sedang
berkembang dengan pesatnya di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika,
Australia, dan Canada. Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh
perhatian yang cukup besar terhadap PTK. Menurut Stephen Kemmis seperti dikutip
D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A Teacher’s Guide to Classroom Research,
menyatakan bahwa action research adalah: a from of self-reflektif inquiry
undertaken by participants in a social (including education) situation in order
to improve the rationality and of (a) their own social or educational practices
justice (b) their understanding of these practices, and (c) the situastions in
which practices are carried out.
Secara singkat
PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan,
untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tinakan mereka dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang
dilakukan, serta memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran dilaksanakan.
Untuk mewujudkan
tujuan-tujuan tersebut PTK melaksanakan proses pengkajian berdaur (cyclical)
yang terdiri 4 tahapan sebagai berikut:
Keempat fase
dari suatu siklus dalam sebuah PTK bisa digambarkan dengan sebuah spiral PTK
seperti sebagai berikut:
Plan
Reflektif
Action/Observation
Reflective
Action/Observation
Reflective
Action/Observation
Sesuai dengan
hakekat yang dicerminkan oleh namanya yaitu action research spiral, penelitian
tindakan kelas dapat dimulai darimana saja dari keempat fase yaitu: perencanaan
(planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflection).
2. Karakteristik
Penelitian Tindakan Kelas
Karakteristik
penelitian tindakan kelas antara lain:
(a) an inquiry
on practice from within
Karakteristik
pertama dari PTK adalah bahwa kegiatannya dipicu oleh permasalahan praktis yang
dihayati guru dalam pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu PTK bersifat practice
driven dan Action driven, dalam arti PTK berujuan memperbaiki scara praktis,
langsung – disini, sekarang atau sering disebut dengan penelitian praktis
(practical inquiry). Hal ini berarti PTK memusatkan perhatian pada permasalahan
spesifik konstekstual.
Peran dosen LPTK
pada tahap awal adalah menjadi sounding board (pemantul gagasan) bagi guru yang
menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari.
(b) a
collaborative effort between school teachers and teacher educators.
Karena dosen
LPTK tidak memiliki akses langsung, maka PTK diselenggarakan secara colaboratif
dengan guru yang kelasnya menjadi kancah PTK. Karena yang memiliki kancah
adalah guru sehingga para dosen LPTK yang berminat melakukan PTK tidak memiliki
akses kepada kancah dalam peran sebagai praktisi. Oleh sebab itu ciri
kolaboratif harus secara konsisten tertampilkan sebagai kerja sama kesejawatan
dalam keseluruhan tahapan penyelenggaraan PTK, mulai dari identifikasi
permasalahan, serta diagnosis keadaan, perancangan tindakan perbaikan, sampai
dengan pengumpulan dan analisis data serta reflektisi mengenai temuan di
samping dalam penyusunan laporan.
(c) reflective
practice made public.
Keterlibatan
dosen LPTK dalam PTK bukanlah sebagai ahli pendidikan yang tengah mengemban
fungsi sebagai pembina guru sekolah menengah atau sebagai pengembang pendidikan
(missionary approach), melainkan sebagai sejawat, di samping sebagai pendidik
calon guru yang seyogyanya memiliki kebutuhan untuk belajar dalam rangka
mengakrabi lapangan demi peningkatan mutu kinerjanya sendiri. Dalam hubungan
ini guru yang berkolaborasi dalam PTK harus mengemban peran ganda sebagai
praktisi yang dalam pelaksanaan penuh keseharian tugas-tugasnya juga sekaligus
secara sistematis meneliti praksisnya sendiri. Apabila ini terlksana dengan baik
maka akan terbina kultur meneliti dikalangan guru, dan merupakan suatu langkah
strategis dalam profisionalisme jabatan guru. Hal ini pelecehan profesi dalam
bentuk penyedia jasa borongan utuk membuatkan daftar angka kridit dalam proses
kenaikan pangkat fungsional guru yang menggejala akhir-akhir ini dapat
diakhiri.
Prosedur
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Prosedur
penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur
dari berbagai kegiatan pembelajaran, menurut Raka Joni (1988) terdapat lima
tahapan yaitu:
1. Pengembangan
fokus masalah penelitian
2. Perencanaan
tindakan perbaikan
3. Pelaksanaan
tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi
4. Analisis dan
refleksi
5. Perencanaan
tindak lanjut (lihat gambar 1 dan 2).
Secara lebih
rinci, prosedur pelaksanaan LPTK dapat digambarkan sebagai berikut:
Dalam
pelaksanaannya, PTK diawali dengan kesadaran akan adanya permasalahan yang
dirasakan mengganggu, yang dianggap menghalangi pencapaian tujuan pendidikan
sehingga ditengarai telah berdampak kurang baik terhadap proses dan atau hasil
belajar pserta didik, dan atau implementasi sesuatu program sekolah. Bertolak
dari kesadaran mengenai adanya permasalahan tersebut, yang besar kemungkian
masih tergambarkan secara kabur, guru – baik sendiri maupun dalam kolaborasi
dengan dosen LPTK yang menjadi mitranya kemudian menetapkan fokus permasalahan
secara lebih tajam kalau perlu dengan mengumpulkan tambahan data lapangan
secara lebih sistematis dan atau melakukan kajian pustaka yang relevan.
Pada gilirannya,
dengan perumusan permasalahan yang lebih tajam itu dapat dilakukan diagnosis
kemungkinan-kemungkinan penyebab permasalahan secara lebih cermat, sehingga
terbuka peluang untuk menjajagi alternatif-alternatif tindakan perbaikan yang
diperlukan. Alternatif mengatasi permasalahan yang dinilai terbaik, kemudian
diterjemahkan menjadi program tindakan perbaikan yang akan dicobakan. Hasil
percobaan tindakan perbaikan yang dinilai dan direfleksikan dengan mengacu
kepada kreteria-kreteria perbaikan yang dikehendaki, yang telah ditetapkan
sebelumnya.
1. Penetapan
Fokus/Masalah Penelitian, yang meliputi:
a. Merasakan
adanya masalah
b. Identifikasi
Masalah PTK
c. Analisis
Masalah
d. Perumusan
masalah
2. Perencanaan
Tindakan, yang meliputi:
a. Formulasi
solusi dalam bentuk hipotesis tindakan
b. Analisis
Kelaikan Hipotesis Tindakan
c. Persiapan
Tindakan
3. Pelaksanaan
Tindakan dan Observasi-Interpretasi
a. Pelaksanaan
Tindakan
b. Observasi dan
Interpretasi
c. Diskusi
balikan (review discussion)
4. Analisis dan
Refleksi
a. Analisis Data
b. Refleksi
5. Perencanaan
Tindak lanjut
a. Prosedur
Observasi
b. Beberapa
Tindakan
Format Usulan
PTK
1. Judul
Judul PTK
hendaknya menyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan
yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi Judul
hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan
sosok PTK, bukan sosok penelitian formal.
2. Latar
Belakang
Dalam latar
belakang permasalahan hendaknya diuraikan urgensi penanganan permasalahan yang
diajukan melalui PTK. Untuk itu harus ditunjukkan fakta-fakta yang mendukung,
baik yang berasal dari pengamatan guru selama ini maupun dari kajian pustaka.
Dukungan berupa hasil penelitian terdahulu, apabila ada, akan lebih baik
mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang
akan ditangani melalui PTK yang diusulkan. Karakteristik khas PTK yang berbeda
dari penelitian formal hendaknya tercermin dalam uraian bagian ini.
3. Permasalahan
Permasalahan
yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK dijabarkan secara lebih rinci dalam
bagian ini. Masalah hendaknya benar-benar diangkat dari masalah keseharian di
sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK. Sebaliknya,
permasalahan yang secara teknis-metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian
permasalahan yang ada hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang
dilanjutkan dengan analisis masalah diikuti refleksi awal sehingga permasalahan
yang perlu ditangani itu nampak menjadi lebih jelas. Dengan kata lain, bagian
ino dikunci dengan perumusan masalah tersebut. Dalam bagian ini, sosok PTK
harus secara konsisten tertampilkan.
4. Cara
Pemecahan Masalah
Dalam bagian ini
dikemukakan cara yang diajukan untuk emecahkn masalah yang dihadapi. Alternatif
pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap
yang bertolak hasil analisis masalah. Di samping itu, harus terbayangkan
kemungkinan kemanfaatan hasil pemecahan masalah dalam rangka pembenahan/atau
peningkatan implementasi pembelajaran/atau berbagai program sekolah lainnya.
Juga harus dicermati bahwa artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan
penelitian formal.
5. Tujuan
Penelitian dan Pemanfaatan Penelitian
Tujuan PTK
hendaknya dirumuskan secara jelas. Paparkan sasaran antara dan akhir tindakan
perbaikan. Perumusan tujuan harus konsisiten dengan hakekat permasalahan yang
dikemukakan dalam baian-bagian sebelumnya. Dengan sendirinya artikulasi tujuan
PTK berbeda dari tujuan formal. Pencapaian tujuan hendakya dapat
diverifikasikan secara obyektif, sedapat mungkin bisa dikwantifikasikan. Di
samping tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian.
Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan-keuntungan yang
dijanjikan, khususnya bagi peserta didik sebagai pewaris langsung hasil PTK, di
samping bagi guru pelaksana PTK, rekan guru lainnya serta bagi dosen LPTK.
6. Keragka Teori
dan Hipotesis Tindakan
Pada bagian ini
diuraikan landasan substantif dalam arti teoritik dan/atau metodologik yang
dipergunakan peneliti dalam menentukan alternatif tindakan yang akan
diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian
terhadap baik pengalaman peneliti pelaku PTK sendiri yang relevan maupun pelaku
PTK lain. Argumentasi logik dan teoritik diperlukan guna menyusun kerangka
konseptual. Atas dasar kerangka konseptual yang disusun itu hipotesis tindakan
dirumuskan.
7. Rencana
Penelitian
a. Setting
Penelitian dan karakteristik Subyek Penelitian
Pada bagian ini
disebutkan dimana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagamana
karakteristik kelas tersebut. Misalnya komposisi pria wanita, latar belakang
sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dsb.
Aspek substantif permasalahan seperti Matematika SMP, Bahasa Inggris SMA.
b. Variabel yang
diselidiki
Pada bagian ini
ditentukan variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk
menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat berupa (1)
variabel input yang terkait dengan peserta didik, guru, bahan ajar, prosedur
evaluasi, lingkungan belajar dsb. (2) variabel proses penyelenggaraan
pembelajaran seperti interaksi pembelajaran, keterampilan bertanya guru, cara
belajar peserta didik, implementasi berbagai metode pembelajaran dikelas dsb.
(3) variabel output, seperti rasa keingintahuan peserta didik, kemampuan
peserta didik mengaplikasikan pengetahuan, motivasi belajar peserta didik dsb.
c. Rencana
Tindakan
Pada bagian ini
digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, seperti:
(1) Perencanaan,
yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti,
penetapan entry behavior, pelancaran tes diagnostik untuk menspesifikasi
masalah, pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka
implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait degan pelaksanaan tindakan
perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Di samping itu juga diuraikan
alternatif-aternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah.
(2) Implementasi
Tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan digelar, skenario kerja perbaikan
dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
(3) Observasi
dan Interpretasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data
mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
(4) Analisis dan
Refleksi, yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan
refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan
digelar, personil yang akan dilibatkan, serta kreteria dan rencana bagi
tindakan daur berikutnya.
d. Data dan Cara
Pengumpulannya
Pada bagian ini
ditunjkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan baik
proses maupun dampak tindakan perbaikan yang digelar, yang akan digunakan
sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurang berhasilan tindakan
perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif,
kuantitatif, atau kombinasi keduanya. Di sampig itu teknik pengumpuan data yang
diperlukan juga harus diuraikan dengan jelas seperti melalui pengamatan
partisipatif, pembuatan jurnal harian, observasi aktivitas dikelas,
penggambaran interaksi dalam kelas, pengukuran hasil belajar dengan berbagai
prosedur pengukuran, dan sebagainya. Selanjutnya dalam prosedur pengumpulan
data PTK, para guru juga harus aktif sebagai pengumpul data, bukan semata-mata
sebagai sumber data. Akhirnya, semua teknologi pengumpulan data yang digunakan
harus mendapat penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu. Sebab
meskipun mungkin saja menyajikan mutu rekaman yang jauh lebih baik , penggunaan
teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada tahap
tayang uang dalam rangka analisis dan interpretasi data.
e. Indikator
Kinerja
Pada bagian ini
tolok ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga
memudahkan verifikasinya. Untuk tindakan perbaikan melalui PTK yang bertujuan
mengurangi kesalahan konsep peserta didik misalnya perlu ditetapkan kreteria
keberhasilan.
f. Tim Peneliti
dan Tugasnya
Dalam bagian ini
hendaknya dicantumkan nama-nama anggota peneliti dan uraian tugasnya/peran
setiap aggota tim peneliti, serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu
untuk kegiatan penelitian.
8. Jadwal
Penelitian
Jadwal penelitian
disusun dalam metriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai
akhir.
9. Rencana
Anggaran
Daftar Rujukkan
Arends, Richard.
19997. Classroom Instruction and Management. Toronto. McGrew-Hill.
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan Guru Sekolah
Menengah. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research). IBRD OAN No
3979 – IND
Hopkins, David.
1992. A Teacher’s Guide to Classroom Research. 2
0 komentar:
Posting Komentar